Minggu, 29 Juli 2018

Xiaomi Resmikan Gerai Pertama di Tunjungan Plaza Surabaya

Xiaomi Resmikan Gerai Pertama di Tunjungan Plaza Surabaya - Produsen telepon seluler asal Cina, Xiaomi, meresmikan Authorized Mi Store atau gerai resmi pertama di Surabaya, Jawa Timur, yang terletak di Tunjungan Plaza 6 pada Sabtu, 28 Juli 2018.

Image result for Xiaomi Resmikan Gerai Pertama di Tunjungan Plaza Surabaya

Head of Xiaomi South Pacific Region and Xiaomi Indonesia Country Manager Steven Shi mengatakan peresmian Mi Store pertama di Surabaya ini untuk memperkuat misi perusahaan dalam menghadirkan inovasi produk yang semakin dekat dengan pengguna di Surabaya.

Authorized Mi Store Surabaya ini menjadi upaya Xiaomi dalam memberikan hands-on-experience kepada lebih banyak pengguna, sekaligus kepada Mi Fans yang berdomisili di wilayah Jawa Timur, kata Steven Shi pada kesempatan yang sama.

Steven menambahkan, sebagai pusat ekonomi, bisnis, hingga hiburan dan gaya hidup, kota Surabaya menjadi salah satu fokus Xiaomi dalam memperluas jangkauan sehingga diharapkan akan ada lebih banyak pengguna yang dapat menikmati rangkaian produk inovatif Xiaomi.

Di Authorized Mi Store ini, dijual beberapa produk unggulan dari Xiaomi, antara lain Redmi Note 5, Redmi 5, Redmi 5 Plus, Redmi 5A, Redmi Note 5A, Redmi Note 5A Prime, Mi A1, serta Redmi S2 yang baru saja diluncurkan. Selain itu, ada produk ekosistem seperti Mi Band, Mi Power Bank, dan Mi Bluetooth Speaker.

Sementara itu, Xiaomi Spokesperson Andi menambahkan, tujuan dibukanya gerai tersebut untuk memberikan produk ponsel pintar dengan spesifikasi tinggi dengan harga yang murah agar masyarakat tak terbebani harga.

Ini sekaligus agar pengguna bisa menikmati ponsel pintar dengan teknologi terbaru dengan harga terjangkau. Kami memberikan harga terbaik dan bersaing, sebab Xiaomi hanya mengambil keuntungan 5 persen di tiap produknya, ujarnya.

Setelah peresmian Authorized Mi Store pertama di Surabaya, Xiaomi menargetkan 40 gerai lagi di seluruh Indonesia.


Minggu, 18 Maret 2018

Karena Teknik Ini, Petani Cabai Banyuwangi Raup Laba Ratusan Juta

Karena Teknik Ini, Petani Cabai Banyuwangi Raup Laba Ratusan Juta - Para petani cabai di wilayah selatan Kabupaten Banyuwangi meraup laba cukup besar berkat manajemen waktu tanam yang baik. Petani menuai untung dari peningkatan harga cabai yang berkisar Rp 60.000 per kilogram.
Imam Badrus, Ketua Kelompok Tani Ketileng Makmur, Sumbergondo, Kecamatan Glenmore, mengatakan, biaya produksi mulai pupuk hingga perawatan, per pohon ‎menghabiskan Rp 5.000. Satu pohon bisa menghasilkan 5-6 ons atau setengah kilogram cabai.

Image result for Karena Teknik Ini, Petani Cabai Banyuwangi Raup Laba Ratusan Juta

Satu hektare lahan di desa ini 18.000 pohon cabai. Beda dengan desa sentra cabai lainnya di Banyuwangi, seperti Wongsorejo, yang mungkin lebih banyak karena jarak antar pohon lebih rapat, kata Badrus.

Dia menyebut, biaya produksi satu hektare lahan cabai rata-rata Rp 90 juta. Dengan harga jual petani Rp 50.000 per kilogram, satu pohon cabai bisa menghasilkan Rp 25.000. Apabila 18.000 pohon cabai bisa menghasilkan Rp 450 juta.

Dengan demikian keuntungan pemilik lahan cabai berlipat-lipat. Apabila dipotong biaya produksi, keuntungannya bisa mencapai Rp 360 juta per hektare. Kalau soal keuntungan, ya banyak banget. Alhamdulilah, kata Badrus tersenyum.

Badrus mengatakan, bersama Dinas Pertanian Banyuwangi, kelompoknya mencari celah saat menanam cabai. Panen bulan ini merupakan hasil tanam pada September hingga Oktober tahun lalu.
Kami atur waktu perkiraan panennya agar dapat harga terbaik. Misalnya yang panen sekarang ini, adalah hasil kami tanam Agustus-Oktober 2017. Alhamdulillah sesuai perkiraan harga sekarang sangat baik. Intinya, petani jangan latah, tapi harus tahu di mana celah waktunya, tambah Badrus. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta agar manajemen penanaman tersebut dijaga. Siklus harga cabai sudah diketahui, sehingga saat menanam bisa diperkirakan masa panen saat harga mahal.

Saya rasa manajemen di kelompok tani sudah bagus, kata Anas. Menurut Anas, masa panen di Banyuwangi sudah sepanjang tahun. Karena banyak daerah di Banyuwangi merupakan penghasil cabai, terutama Wongsorejo yang merupakan daerah sentra cabai Banyuwangi sekaligus nasional. Hanya saja karakteristik tiap daerah berbeda. Di Wongsorejo bisa panen sepanjang tahun, berbeda dengan di sini. Jadi kita harus benar-benar atur, kata Anas.

Kepala Dinas Pertanian Banyuwangi, Arief Setiawan, mengatakan, cabai merupakan salah satu komoditas penyumbang inflasi. Pemerintah daerah telah menandatangani kerja sama dengan kelompok tani, salah satunya di kawasan selatan Banyuwangi untuk turut mengendalikan inflasi.

Bentuk kerja samanya, pemerintah daerah memberikan bantuan pertanian, lalu petani diminta menjual sebagian hasil panen cabai pada pemerintah untuk keperluan cadangan operasi pasar dengan harga yang telah disepakati bersama. Kesepakatan harga tersebut ditandatangai kedua belah pihak sebelum masa tanam dimulai.