, Jakarta -Analis dari LBP Enterprise Lucky Bayu Purnomo menjelaskan, bila rupiah tembus ke angka 15.000 per dolar akan terdapat beberapa bank yang terancam bangkrut. Menurut dia, stress test yang tunjukkan bank masih dapat bertahan di level rupiah 16.000 per dolar AS itu cuma berlaku untuk bank-bank besar.
“Aman untuk bank besar, untuk yang kecil 15.000 itu telah lampu kuning, 16.000 lampu merah,” tuturnya waktu dihubungi Tempo, Kamis, 24 September 2015.
Dari bagian fiskal, kata Lucky, lemahnya kurs rupiah yang hampir ke arah level 15.000 per dolar AS sekarang berefek pada penambahan nilai credit memiliki masalah (NPL) bank. Sesaat dalam segi moneter berefek pada makin tingginya angka inflasi. “Perlambatan ekonomi akan makin jadi,” katanya.
Awalnya, Direktur Grup Perekonomian serta Skema Keuangan Instansi Penjamin Simpanan, (LPS) Moch. Doddy Ariefianto mengemukakan jika perbankan Indonesia masih teratasi walau kurs rupiah sampai 18 ribu per dolar AS. Ini, kata Pelaksana Pekerjaan Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan bisa disaksikan dari rasio kecukupan modal (CAR)bank tahun ini yang sampai 20 %.
Fauzi menjelaskan, sampai sekarang tidak ada tanda-tanda dari Otoritas Layanan Keuangan untuk mengubah bank umum yang tidak berhasil pada LPS. Kondisi relatif aman, tuturnya waktu didapati pada Rabu, 9 September 2015.
MAYA AYU PUSPITASARI
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar