, Jakarta - Menjaga usaha yang sudah berjalan tidak kurang gampang dari membangun usaha tersebut. Dea Valencia, pendiri usaha Batik Kultur, share taktik untuk beberapa orang yang ingin ikuti jejaknya jadi wiraswasta. 1. Peranan kontrol Dea manfaatkan tehnologi barcode supaya semua proses usaha tertera rapi. Tidak ada yang dapat cari sela untuk melakukan perbuatan hal nakal.
Mencari orang yang dapat diakui sampai kita dapat delegasikan kontrol itu, kata Dea dalam pembukaan Astra Start-Up Challenge di Jakarta, Kamis 21 Juli 2016.
2. Branding Tetapkan sasaran market semenjak awal supaya bisa jalankan marketing yang pas. Sasaran market gw umur 25-35 tahun, jadi gw pilih Facebook daripada Instagram, kata Dea yang sudah merambah pasar di luar Indonesia, seperti Norwegia, Jepang, Australia, serta Amerika Serikat.
Facebook dipandang lebih terkenal di golongan beberapa orang sebagai sasaran marketnya, sedang Instagram lebih disenangi mereka yang lebih muda. Merek image dibuat dari pertama, jadi kita harus jaga terus kenikmatan konsumen, katanya. 3. Jiwa kepemimpinan Jadi bos bukan bermakna cuma dapat memerintah anak buah. Dia harus punyai potensi untuk mengakhiri beberapa masalah yang ditemui karyawan.
4. Menyejahterakan karyawan Karyawan ialah asset perusahaan. Tanpa ada karyawan, usaha tidak akan dapat berjalan secara baik. Dea berupaya penuhi keperluan fundamen karyawan supaya produksi tidak terhalang.
Keperluan rumah serta makan gw siapkan, tuturnya. Jika basic needs mereka tercukupi, penjahit-penjahit kerjanya (dengan hati) tenang, kata Dea yang awalannya melakukan bisnis sebab ingin kumpulkan dana untuk ongkos S2. Dia tetap dengarkan pendapat dari karyawan untuk melakukan perbaikan beberapa hal yang belum optimal.
Pemimpin tidak bisa merasakan pandai sendiri, kata pelaku bisnis yang sudah mempunyai 85 penjahit ini.
Diluar itu, Dea memiliki pendapat pelaku bisnis harus berperan pada warga, seperti mendayakan masyarakat seputar serta mereka yang berkebutuhan spesial.
ANTARA
"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar